Variabel merupakan suatu nilai yang disimpan dalam memory yang dapat diakses dengan identifier. Variabel ini sesunggunhnya disimpan pada suatu alamat didalam memory. Dimana setiap alamat memory akan berbeda dengan yang lainnya (unik).
Operator Alamat (Address operator (&))
Pada saat pendeklarasian variable, user tidak diharuskan menentukan lokasi sesungguhnya pada memory, hal ini akan dilakukan secara otomatis oleh kompilerdan operating sysem pada saat run-time. Jika ingin mengetahui dimana suatu variable akan disimpan, dapat dilakukan dengan memberikan tanda ampersand (&) didepan variable , yang berarti “address of”. Contoh :
ted = &andy;
Akan memberikan variable ted alamat dari variable andy, karena variable andy diberi awalan karakter ampersand (&), maka yang menjadi pokok disini adalah alamat dalam memory, bukan isi variable. Misalkan andy diletakkan pada alamat 1776 kemudian dituliskan instruksi sbb :
andy = 25; fred = andy; ted = &andy;
Operator Reference (*)
Dengan menggunakan pointer, kita dapat mengakses nilai yang tersimpan secara langsung dengan memberikan awalan operator asterisk (*) pada identifier pointer, yang berarti value pointed by”. Contoh        :
beth = *ted;
(dapat dikatakan:”beth sama dengan nilai yang ditunjuk oleh ted”) beth = 25, karena ted
dialamat 1776, dan nilai yang berada pada alamat 1776 adalah 25.
Ekspresi dibawah ini semuanya benar, perhatikan         :
andy == 25
&andy == 1776 ted == 1776
*ted == 25
Ekspresi pertama merupakan assignation bahwa    andy=25;. Kedua, menggunakan operator alamat (address/derefence operator (&)), sehingga akan mengembalikan alamat dari variabel andy. Ketiga bernilai benar karena assignation untuk ted adalah ted = &andy;. Keempat menggunakan  reference operator (*) yang berarti nilai yang ada pada alamat yang ditunjuk oleh  ted, yaitu 25.  Maka ekspresi dibawah ini pun akan bernilai benar  :
*ted == andy
Deklarasi variable bertipe pointer
Format deklarasi pointer          :
type * pointer_name;
Dimana type merupakan tipe dari data yang ditunjuk, bukan tipe dari pointer-nya. Contoh  :
int * number;
char * character;
float * greatnumber;
Contoh :
// my first pointer
#include <iostream.h>
int main ()
{ int value1 = 5, value2 = 15;
int * mypointer;
mypointer = &value1;
*mypointer = 10;
mypointer = &value2;
*mypointer = 20;
cout << “value1==” << value1 << “/ value2==” << value2;
return 0;
}
Output :
value1==10 / value2==20
Perhatikan bagaimana nilai dari value1 dan value2 diubah secara tidak langsung. Pertama
mypointer diberikan alamat value1 dengan menggunakan  tanda ampersand (&). Kemudian memberikan nilai 10 ke nilai yang ditunjuk oleh mypointer, yaitu alamat dari value1, maka secara tidak langsung value1 telah dimodifikasi. Begitu pula untuk value2.
Contoh :
// more pointers
#include <iostream.h>
int main ()
{
int value1 = 5, value2 = 15;
int *p1, *p2;
p1 = &value1;     // p1 = address of value1
p2 = &value2;     // p2 = address of value2
*p1 = 10;         // value pointed by p1 = 10
*p2 = *p1;        // value pointed by p2 = value pointed by p1
p1 = p2;          // p1 = p2 (value of pointer copied)
*p1 = 20;         // value pointed by p1 = 20
cout << “value1==” << value1 << “/ value2==” << value2;
return 0;
}
Output :
value1==10 / value2==20
Array dan Pointer
Identifier suatu array equivalen dengan alamat dari elemen pertama,     pointer equivalen dengan alamat elemen pertama yang ditunjuk. Perhatikan deklarasi berikut                                        :
int numbers [20];
int * p;
maka deklarasi dibawah ini juga benar :
p = numbers;
p dan numbers equivalen, dan memiliki sifat (properties) yang sama. Perbedaannya, user dapat menentukan nilai lain untuk pointer p dimana numbers akan selalu menunjuk nilai yang sama  seperti  yang  telah  didefinisikan.  p,  merupakan  variable pointer, numbers adalah constant pointer. Karena itu walaupun instruksi diatas benar, tetapi tidak untuk instruksi dibawah ini       :
numbers = p;
karena numbers adalah array (constant pointer), dan tidak ada nilai yang dapat diberikan untuk identifier konstant (constant identifiers).
Contoh :                                               Output :
// more pointers                              10, 20, 30, 40, 50,
#include <iostream.h>
int main ()
{
int numbers[5];
int * p;
p = numbers;  *p = 10;
p++;  *p = 20;
p = &numbers[2];  *p = 30; p = numbers + 3;              *p = 40; p = numbers;    *(p+4) = 50; for (int n=0; n<5; n++)
cout << numbers[n] << “, “;
return 0;
}
Inisialisasi Pointer
Contoh :
int number;
int *tommy = &number;
Equivalen dengan          :
int number;
int *tommy;
tommy = &number;
Seperti pada array, inisialisasi isi dari pointer dapat dilakukan dengan deklarasi seperti contoh berikut :
char * terry = “hello”;
Pointer Arithmatika
Contoh,  char memerlukan  1  byte,  short memerlukan  2  bytes  dan  long memerlukan  4.
Terdapat 3 buah pointer          :
char *mychar; short *myshort; long *mylong;
ekspresi diatas akan menunjuk pada lokasi dimemory masing-masing 1000, 2000 and 3000, sehingga jika dituliskan                                                :
mychar++; myshort++; mylong++;
mychar, akan bernilai 1001, myshort bernilai 2002, dan mylong bernilai 3004. Alasannya adalah ketika terjadi pertambahan maka akan ditambahkan dengan tipe yang sama seperti yang didefinisikan berupa ukuran dalam bytes.
Perhatikan ekspresi dibawah ini            :
*p++;
*p++ = *q++;
Ekspresi pertama equivalen dengan *(p++) dan yang dilakukan adalah menambahkan p (yaitu alamat yang ditunjuk, bukan nilai yang dikandungnya).
Ekspresi kedua, yang dilakukan pertama adalah memberikan nilai *q ke *p dan kemudian keduanya ditambahkan 1 atau dengan kata lain :
*p = *q;
p++;
q++;
void pointer
Tipe pointer void merupakan tipe khusus. void pointers dapat menunjuk pada tipe data
apapun, nilai integer value atau float, maupun string atau karakter. Keterbatasannya adalah
tidak dapat menggunakan operator asterisk (*), karena panjang pointer tidak diketahui, sehingga diperlukan operator type casting atau assignations untuk mengembalikan nilai void pointer ketipe data sebenarnya.
Contoh :
// integer increaser
#include <iostream.h>
void increase (void* data, int type)
{
switch (type)
{
case sizeof(char) : (*((char*)data))++; break; case sizeof(short): (*((short*)data))++; break; case sizeof(long) : (*((long*)data))++; break;
}
}
int main ()
{
char a = 5; short b = 9; long c = 12;
increase (&a,sizeof(a)); increase (&b,sizeof(b)); increase (&c,sizeof(c));
cout << (int) a << “, ” << b << “, ” << c;
return 0;
}
Output :
6, 10, 13
Pointer untuk functions
C++ memperbolehkan operasi dengan pointer pada function. Kegunaan yang utama adalah untuk memberikan satu function sebagai parameter untuk function lainnya. Deklarasi pointer untuk function sama seperti prototype function kecuali nama function dituliskan diantara tanda kurung () dan operator asterisk (*) diberikan sebelum nama.
Contoh :
// pointer to functions
#include <iostream.h>
int addition (int a, int b)
{ return (a+b); }
int subtraction (int a, int b)
{ return (a-b); }
int (*minus)(int,int) = subtraction;
int operation (int x, int y, int (*functocall)(int,int))
{
int g;
g = (*functocall)(x,y);
return (g);
}
int main ()
{
int m,n;
m = operation (7, 5, addition); n = operation (20, m, minus); cout <<n;
return 0;
}
Output :
8
Dari  contoh  diatas,  minus merupakan  pointer  global  untuk  function  yang  mempunyai  2
parameters bertipe int, kemudian diberikan untuk menunjuk function subtraction, ditulis dalam satu baris instruksi                                                :
int (* minus)(int,int) = subtraction;